peuot

Virus Ebola: Asal Usul, Penularan dan Pencegahan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnQP8fLrkgoDKAlnPo_1PVyzllEE72YiduhDXROaLo84xWbMiuuMgd9gw64Pjkp3HhHkSmwDYmHxDtAU2PGTODlLwse3iPa7NHBUuu4KRuxcJzunqgqhegCxhl90oQFwmCudNlwP3f6V0/s1600/ebola.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnQP8fLrkgoDKAlnPo_1PVyzllEE72YiduhDXROaLo84xWbMiuuMgd9gw64Pjkp3HhHkSmwDYmHxDtAU2PGTODlLwse3iPa7NHBUuu4KRuxcJzunqgqhegCxhl90oQFwmCudNlwP3f6V0/s320/ebola.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus mematikan dari Afrika ini sudah sangat mengkhawatirkan, ribuan orang telah meninggal dunia akibat keganasan virus Ebola ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Presentase untuk hidup bagi orang yang sudah positif terkena virus Ebola adalah 0% alias tidak ada. Sampai sekarang belum ada vaksin untuk virus ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa itu Virus Ebola?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae. Ebola juga dijadikan nama bagi penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Asal kata Ebola</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Ebola diambil dari sungai Ebola, Kongo, Afrika</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala Penyakit Ebola</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Untuk tingkat kematian dari penyakit ini adalah 80% sampai 100%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara penularan penyakit Ebola</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 90% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus Ebola hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang gelap, tidak akan menyebabkan tipikal penularan melalu udara. Tetapi bisa menetap pada partikel udara yang mengambang dan darah orang yang terinfeksi, cairan tubuh lain, kontak langsung dengan kotoran, urine, air liur dan air mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi pria ketika yang telah pulih, sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa menyebarkan virus melalui air mani mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kulit orang sehat yang luka atau selaput mukosa kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian kotor, sprei atau jarum suntik yang telah digunakan), juga akan terinfeksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mayat tubuh seseorang yang terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber infeksi, oleh sebab itu juga ada yang menyebut “virus orang mati” atau “virus zombie”, harus melakukan perlindungan terhadapnya dan segera dikuburkan. Setelah pasien mulai menunjukkan gejala, sifatnya sudah menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pencegahan Ebola</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara utama untuk mencegah Virus Ebola adalah menghindari kontak langsung langsung dengan infeksi Ebola. Petugas kesehatan harus mengambil tindakan perlindungan yang diperlukan. Pastikan untuk mengurangi kontak dengan simpanse, orangutan, kelelawar, babi hutan dan hewan berisiko tinggi lainnya, terutama tidak mengambil tubuh hewan mati atau daging mereka untuk dimasak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda tahu seseorang yang terinfeksi virus Ebola, silakan membakar pakaian atau seprai kotor mereka, selimut dan barang-barang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diperkirakan virus ini sudah menyebar sangat luas diluar Afrika. WHO memperingatkan bahwa sebelum virus terdeteksi, ia telah menyebar, sehingga membuat jumlah penderita yang sebenarnya lebih tinggi dari kasus telah ditemukan, juga telah meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit dari Afrika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat dianjurkan untuk berhati-hati dengan virus Ebola ini, waspadalah.</div>

Virus Ebola: Asal Usul, Penularan dan Pencegahan

Virus mematikan dari Afrika ini sudah sangat mengkhawatirkan, ribuan orang telah meninggal dunia akibat keganasan virus Ebola ini. Presentase untuk hidup bagi orang yang sudah positif terkena virus E…

17 May 2015

Candi Plaosan - Jawa Tengah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD9ByM1gxsLba71mdiA6FGdPHsDfm00NrG03MDaP2IypKhYwZqRrnVgKiq4lBNvb28aA2CTJa_MG31jI1Mi0fJiW8kYGcvaQqvnxScvDdaVyiqs8yf24xaQqeqL4MY60vaYNpImIjTlSE/s1600/Candi+Plaosan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD9ByM1gxsLba71mdiA6FGdPHsDfm00NrG03MDaP2IypKhYwZqRrnVgKiq4lBNvb28aA2CTJa_MG31jI1Mi0fJiW8kYGcvaQqvnxScvDdaVyiqs8yf24xaQqeqL4MY60vaYNpImIjTlSE/s200/Candi+Plaosan.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor (lor dalam bahasa Jawa berarti utara) dan kompleks Candi Plaosan Kidul (kidul dalam bahasa Jawa berarti selatan). Pahatan yang terdapat di Candi Plaosan sangat halus dan rinci, mirip dengan yang terdapat di Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Sari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M). Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan suaminya. Menurut De Casparis, Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani, putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra. Sang Putri, yang memeluk agama Buddha, menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, yang memeluk agama Hindu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan ialah bahwa candi tersebut dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut Anggraeni, yang dimaksud dengan Sri Kahulunan adalah ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Masa pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun candi sebesar Candi Plaosan. Rakai Pikatan membangun candi perwara setelah masa pembangunan candi utamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada bulan Oktober 2003, di kompleks dekat Candi Perwara di kompleks Candi Plaosan Kidul ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 M. Prasasti yang terbuat dari lempengan emas berukuran 18,5 X 2,2 cm. tersebut berisi tulisan dalam bahasa Sansekerta yang ditulis menggunakan huruf Jawa Kuno. Isi prasasti masih belum diketahui, namun menurut Tjahjono Prasodjo, epigraf yang ditugasi membacanya, prasasti tersebut menguatkan dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plaosan Lor</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnkmT2VTGS0QIInAxxIJXoTD7ERblV-mKOXos-zTr5shyuMQarDuLC-4unHfmjpexEAZb0v3mACtowOfCZIWQ7sJWLMJcRhqGudwGKjTYgTwGohMTfx3di82Sk7AXVX33MsbuV8C1gETs/s1600/Candi+Plaosan+1.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnkmT2VTGS0QIInAxxIJXoTD7ERblV-mKOXos-zTr5shyuMQarDuLC-4unHfmjpexEAZb0v3mACtowOfCZIWQ7sJWLMJcRhqGudwGKjTYgTwGohMTfx3di82Sk7AXVX33MsbuV8C1gETs/s200/Candi+Plaosan+1.JPG" width="149" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas. Di depan (barat) kompleks Plaosan Lor terdapat dua pasang arca Dwarapala yang saling berhadapan, sepasang terletak di pintu masuk utara dan sepasang di pintu masuk selatan. Masing-masing arca setinggi manusia ini berada dalam posisi duduk di atas kaki kanannya yang terlipat dengan kaki kiri ditekuk di depan tubuh. Tangan kanannya memegang gada, sedangkan tangan kiri tertumpang di atas lutut kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di pelataran utara terdapat teras batu berbentuk persegi yang dikelilingi oleh deretan umpak batu. Diduga teras batu tersebut merupakan tempat meletakkan sesajian. Konon di atas teras tersebut tadinya terdapat bangunan dari kayu, sedangkan di atas masing-masing umpak tadinya terdapat sebuah arca Dhyani Buddha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teras yang serupa namun berukuran lebih kecil terdapat juga di selatan kompleks Candi Plaosan Lor. Di pelataran utara kompleks Candi Plaosan juga terdapat 6 buah stupa besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDdZ02OMgi3wmSuDawLN7802DMWf564hZgc613jKyzmwmQx7y_Ia0satYCv8V_NycbDDtwmI9dr2DYdCGBR3uMaiGd1DrUqta9rKHEoJNmCD85pqgEyzHzTwo1vtlVhF20XvjuIIPKafQ/s1600/Candi+Plaosan+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDdZ02OMgi3wmSuDawLN7802DMWf564hZgc613jKyzmwmQx7y_Ia0satYCv8V_NycbDDtwmI9dr2DYdCGBR3uMaiGd1DrUqta9rKHEoJNmCD85pqgEyzHzTwo1vtlVhF20XvjuIIPKafQ/s200/Candi+Plaosan+2.jpg" width="149" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di pusat kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua bangunan bertingkat dua yang merupakan candi utama. Kedua bangunan tersebut menghadap ke barat dan masing-masing dikelilingi oleh pagar batu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dinding batu yang memagari masing-masing candi utama dikelilingi oleh candi perwara yang semula berjumlah 174, terdiri atas 58 candi kecil berdenah dasar persegi dan 116 bangunan berbentuk stupa. Tujuh candi berbaris di masing-masing sisi utara dan selatan setiap candi utama, 19 candi berbaris sebelah timur atau belakang kedua candi utama, sedangkan 17 candi lagi berbaris di depan kedua candi utama. Hampir semua candi perwara tersebut saat ini dalam keadaan hancur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di setiap sudut barisan candi perwara masih terdapat sebuah candi kecil lagi yang dikelilingi oleh dua barisan umpak yang juga diselingi dengan sebuah candi kecil lagi di setiap sudutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di sisi barat pagar batu yang mengelilingi masing-masing bangunan utama terdapat sebuah gerbang berupa gapura paduraksa, dengan atap yang dihiasi deretan mahkota kecil. Puncak atap gapura berbentuk persegi dengan mahkota kecil di atasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhykNrh2XLuL4QllRV11szpdjY5gktpe2ugT_btJ5zQ32wAgcixmDhC36sws58AHhsClmGWsL0Sw2QD0dlmqT-xLsAJeddLvkmZBnGuWys0GtnzmtclNZqSiLoanlIcnK3d_3Itb3k6CY/s1600/Candi+Plaosan+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhykNrh2XLuL4QllRV11szpdjY5gktpe2ugT_btJ5zQ32wAgcixmDhC36sws58AHhsClmGWsL0Sw2QD0dlmqT-xLsAJeddLvkmZBnGuWys0GtnzmtclNZqSiLoanlIcnK3d_3Itb3k6CY/s200/Candi+Plaosan+3.jpg" width="149" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Masing-masing bangunan candi utama berdiri di atas kaki setinggi sekitar 60 cm tanpa selasar yang mengelilingi tubuhnya. Tangga menuju pintu dilengkapi dengan pipi tangga yang memiliki hiasan kepala naga di pangkalnya. Bingkai pintu dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala tanpa rahang bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang dinding luar tubuh kedua candi utama dihiasi oleh relief yang menggambarkan laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya. Relief pada dinding candi yang di selatan menggambarkan laki-laki, sedangkan pada candi yang di utara menggambarkan perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian dalam kedua bangunan utama terbagi menjadi enam ruangan, tiga ruangan terletak di bawah, sedangkan tiga ruangan lainnya terletak di tingkat dua. Lantai papan yang membatasi kedua tingkat saat ini sudah tidak ada lagi, namun pada dinding masih terlihat alur bekas tempat memasang lantai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di ruang tengah terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap pintu, namun arca Buddha yang berada di tengah sudah raib. Pada dinding di kiri dan kanan ruangan terdapat relung yang tampaknya merupakan tempat meletakkan penerangan. Relung tersebut diapit oleh relief Kuwera dan Hariti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kiri dan kanan, dekat pintu utama, terdapat pintu penghubung ke ruangan samping. Susunan di kedua ruangan bawah lainnya, baik di bangunan utara maupun di bangunan selatan, mirip dengan susunan di ruang tengah. Di sisi timur terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap ke barat. Arca Buddha yang berada di tengah juga sudah raib.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plaosan Kidul</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMeslSvOuE9_aY9uguG295kWifTbBaWQ4ARcdNiOnfjNMtDw3U7CAowXOCxKEhSTbnyg8USXwsiC6jZZm4JQQYIt9gWLju3jjB3y8Ksm-zf12Nwu8QKs5JaB-ZP2yGSaxTPhM-jCO5_zg/s1600/Candi+Plaosan+4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMeslSvOuE9_aY9uguG295kWifTbBaWQ4ARcdNiOnfjNMtDw3U7CAowXOCxKEhSTbnyg8USXwsiC6jZZm4JQQYIt9gWLju3jjB3y8Ksm-zf12Nwu8QKs5JaB-ZP2yGSaxTPhM-jCO5_zg/s200/Candi+Plaosan+4.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Plaosan Kidul terletak di selatan Candi Plaosan Lor, terpisah oleh jalan raya. Bila di kompleks Palosan Lor kedua candi utamanya masih berdiri dengan megah, di kompleks Candi Plaosan Kidul candi utamanya sudah tinggal reruntuhan. Yang masih berdiri hanyalah beberapa candi perwara.</div>

Candi Plaosan - Jawa Tengah

Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi d…

17 May 2015

Jahe Ampuh Cegah Sakit Kepala

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxqGGWwktESeBpQgapm8obT5OLmgi8X3r9iOdpp0I84IS-v5TkTAW7xAnXu9WDcP_GUHtcCVKnTFFAP00JELmTB2DLlAfbO_k-uSCVitTFML2toGEaKsOIX097-f065IOWbd9uGKcUXC8/s1600/Jahe+Ampuh+Cegah+Sakit+Kepala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxqGGWwktESeBpQgapm8obT5OLmgi8X3r9iOdpp0I84IS-v5TkTAW7xAnXu9WDcP_GUHtcCVKnTFFAP00JELmTB2DLlAfbO_k-uSCVitTFML2toGEaKsOIX097-f065IOWbd9uGKcUXC8/s400/Jahe+Ampuh+Cegah+Sakit+Kepala.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jahe merupakan rempah Indonesia yang mempunyai banyak khasiat. Dengan aromanya yang kuat dan khas itu bisa membantu menetralkan sakit kepala, menenangkan pembuluh darah di kepala, mencegah inflamasi atau peradangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walau bentuknya tak menarik, khasiat jahe benar benar alami. Inilah kenapa jahe bisa menjadi obat rekomendasi untuk sakit kepala. Keampuhan rempah herbal ini diklaim lebih manjur atasi migrain ketimbang obat kimia yang beredar di apotek apotek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernyataan itu bukan tanpa bukti, Penelitian telah membuktikan khasiat teh jahe yang dibandingkan dengan obat biasa dalam menyembuhkan migrain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu studi Ilmiah membandingkan dua kelompok penderita migrain yang diberi penanganan berbeda. Satu diberi teh jahe, sedangkan yang lain diberikan sumatripan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil akhirnya menunjukkan bahwa teh jahe efektif hingga 90% meredakan migrain hanya dalam waktu 2 jam. Tanpa efek samping yang berarti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa Teh jahe pun dikatakan memiliki kandungan zat anti kanker, menurunkan peradangan, membantu memperlancar peredaran darah, atasi PMS, juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan tak hanya itu, gejala asma dan stres juga diredakan memakai teh jahe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Studi lain pun mengungkap efektivitas minum teh jahe terhadap pencegahan peradangan dalam tubuh, serta mencegah sakit kepala jika diminum 3-4 kali per hari. Ia bersifat menyembuhkan lebih baik ketimbang obat Ibuprofen, atau obat pereda nyeri lain.</div>

Jahe Ampuh Cegah Sakit Kepala

Jahe merupakan rempah Indonesia yang mempunyai banyak khasiat. Dengan aromanya yang kuat dan khas itu bisa membantu menetralkan sakit kepala, menenangkan pembuluh darah di kepala, mencegah inflamasi …

13 May 2015

Pisang Bintik Hitam Lebih Baik Untuk Kesehatan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi30mu6_uY93EfQC6uGfTkZoDxvendJfvX0gxFpyzopQ18S-Gmv89xVH2MPQQ3-cjeiQ4vBsK9fu6gKKmGQW5AMUPzb4yLWS3nb1RzCRO4kgbf-6GMIr1CmhJU1QhSEpo4cjdOCbrCvt2w/s1600/Pisang+Bintik+Hitam+Lebih+Baik+Untuk+Kesehatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi30mu6_uY93EfQC6uGfTkZoDxvendJfvX0gxFpyzopQ18S-Gmv89xVH2MPQQ3-cjeiQ4vBsK9fu6gKKmGQW5AMUPzb4yLWS3nb1RzCRO4kgbf-6GMIr1CmhJU1QhSEpo4cjdOCbrCvt2w/s400/Pisang+Bintik+Hitam+Lebih+Baik+Untuk+Kesehatan.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buah berwarna kuning yang sering kita jumpai di pasar tradisional maupun di supermarket, ternyata memliki khasiat yang sangat baik untuk jantung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pisang memiliki kandungan kaliumnya sangat tinggi. Selain itu, mineral yang ada di dalam pisang juga berguna dalam melancarkan peredaran dan mencegah adanya plak di pembuluh darah. Selain itu, pisang juga dikenal sebagai salah satu makan pengusir kanker dan tumor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata ada fakta menarik dari pisang yang berbintik-bintik hitam di kulitnya, berarti pisang ini memiliki senyawa yang dinamakan Tumor Necrosis Factor (TNF).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyawa ini mampu melawan kehadiran sel abnormal dalam tubuh. Semakin banyak bintik hitam pada kulit pisang, kandungan senyawa menjadi lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyawa Inilah yang nantinya makin memperkuat kekebalan tubuh dan melawan tumor atau kanker.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah studi di Jepang menunjukkan jika pisang yang matang memiliki kandungan TNF yang sangat kuat berperan sebagai antikanker. Peneliti menyarankan makan pisang sebagai sarana pencegahan dan terapi kanker. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pisang berbintik hitam memiliki alfa-TNF yang jumlahnya mencapai 8 kali lipat lebih tinggi dari pisang dengan kulit hijau atau pisang segar tanpa bintik. Peneliti menemukan, keampuhan dari pisang bintik dapat meningkatkan fungsi sel darah putih juga hingga 8 kali lipatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tubuh, TNF menjadi sitokin atau zat yang nantinya disekresikan sel-sel tertentu pendukung imunitas. Selain itu, sel-sel lain juga akan terpengaruh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat zat tersebut bertemu dengan sel yang tidak sehat dan cenderung abnormal, maka segera diperangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dianjurkan makan pisang berbintik sebanyak 1-2 buah per hari untuk mendapatkan manfaat ini.</div>

Pisang Bintik Hitam Lebih Baik Untuk Kesehatan

Buah berwarna kuning yang sering kita jumpai di pasar tradisional maupun di supermarket, ternyata memliki khasiat yang sangat baik untuk jantung. Pisang memiliki kandungan kaliumnya sangat tinggi. Se…

13 May 2015

Candi Pawon - Jawa Tengah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwXxcxj_MX1qT7dfFEeB40rsE5nhZSr0ef4FiD5zdVedSSN3B8F0JCnOPU86LiuE6yBwsbcFUHP_SAw5NprF3mIJr9wof73nu1cNwkZ52k3Av5gbOloaMVvOlnhu8o9DDmGuXIxf8Dl0/s1600/Candi+Pawon.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwXxcxj_MX1qT7dfFEeB40rsE5nhZSr0ef4FiD5zdVedSSN3B8F0JCnOPU86LiuE6yBwsbcFUHP_SAw5NprF3mIJr9wof73nu1cNwkZ52k3Av5gbOloaMVvOlnhu8o9DDmGuXIxf8Dl0/s1600/Candi+Pawon.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Pawon terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi yang mempunyai nama lain Candi Brajanalan ini lokasinya sekitar 2 km ke arah timur laut dari Candi Barabudhur dan 1 km ke arah tenggara dari Candi Mendut. Letak Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Barabudhur yang berada pada satu garis lurus mendasari dugaan bahwa ketiga candi Buddha tersebut mempunyai kaitan yang erat. Selain letaknya, kemiripan motif pahatan di ketiga candi tersebut juga mendasari adanya keterkaitan di antara ketiganya. Poerbatjaraka, bahkan berpendapat bahwa candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Barabudhur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penimpanan abu jenazah Raja Indra ( 782 - 812 M ), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Nama "Pawon" sendiri, menurut sebagian orang, berasal dari kata pawuan yang berarti tempat menyimpan awu (abu). Dalam ruangan di tubuh Candi Pawon, diperkirakan semula terdapat Arca Bodhhisatwa, sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang dianggap telah mencapai tataran Bodhisattva, maka dalam candi ditempatkan arca Bodhisatwva. Dalam Prasasti Karang Tengah disebutkan bahwa arca tersebut mengeluarkan wajra (sinar). Pernyataan tersebut menimbulkan dugaan bahwa arca Bodhisattwa tersebut dibuat dari perunggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batur candi setinggi sekitar 1,5 m berdenah dasar persegi empat, namun tepinya dibuat berliku-liku membentuk 20 sudut. Dinding batur dihiasi pahatan dengan berbagai motif, seperti bunga dan sulur-suluran. Berbeda dengan candi Buddha pada umumnya, bentuk tubuh Candi Pawon ramping seperti candi Hindu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyuqUEOdnX_R7JNkFUReKyG2MXI_6QDupRfy945Y7iitJxH9OHD-uJeFm0II_7UmxH-DBbkzMH8aARYO2-rbbQrnz7y8Whm-_5nFrjwjmFCoqCRywzVV2GOjRdcPFKiqjgPzAD-2MUfqs/s1600/Candi+Pawon+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyuqUEOdnX_R7JNkFUReKyG2MXI_6QDupRfy945Y7iitJxH9OHD-uJeFm0II_7UmxH-DBbkzMH8aARYO2-rbbQrnz7y8Whm-_5nFrjwjmFCoqCRywzVV2GOjRdcPFKiqjgPzAD-2MUfqs/s1600/Candi+Pawon+1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi terletak di sisi barat. Di atas ambang pintu terdapat hiasan Kalamakara tanpa rahang bawah.Tangga menuju selasar dilengkapi dengan pipi tangga dengan pahatan pada dinding luarnya. Hiasan kepala naga di pangkal pipi tangga sudah rusak. Ruangan dalam tubuh candi saat ini berada dalam keadaan kosong, namun pada lantai terlihat bekas yang menunjukkan bahwa tadinya terdapat arca di tempat tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipS2LtdJUxhO9TZB5m2Jhp0Nr7WVwJ8z80YRQwarmv2-L3Z_ToE6TtgG5410lvAJN9XAWngqNpy_ZMz2vY7pcWWITmAWvqvCpsWFziyq8LqEciFgjWwWoLvOQiTt_5sng6D9GVWlPJryw/s1600/Candi+Pawon+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipS2LtdJUxhO9TZB5m2Jhp0Nr7WVwJ8z80YRQwarmv2-L3Z_ToE6TtgG5410lvAJN9XAWngqNpy_ZMz2vY7pcWWITmAWvqvCpsWFziyq8LqEciFgjWwWoLvOQiTt_5sng6D9GVWlPJryw/s1600/Candi+Pawon+2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dinding bagian depan candi, di sebelah utara dan selatan pintu masuk, terdapat relung yang berisi pahatan yang menggambarkan Kuwera (Dewa Kekayaan) dalam posisi berdiri. Pahatan yang terdapat di selatan pintu sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi wujud aslinya. Pahatan yang di utara pintu relatif masih utuh, hanya bagian kepala saja yang sudah hancur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dinding utara dan selatan candi terdapat relief yang sama, yaitu yang menggambarkan Kinara dan Kinari, sepasang burung berkepala manusia, berdiri mengapit pohon kalpataru yang tumbuh dalam sebuah jambangan. Di sekeliling pohon terletak beberapa pundi-pundi uang. Di langit tampak sepasang manusia yang sedang terbang. Di bagian atas dinding terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Di antara kedua lubang ventilasi tersebut terdapat pahatan kumuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atap candi berbentuk persegi bersusun dengan hiasan beberapa dagoba (kubah) kecil di masing-masing sisinya. Puncak atap dihiasi dengan sebuah dagoba yang lebih besar.</div>

Candi Pawon - Jawa Tengah

Candi Pawon terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi yang mempunyai nama lain Candi Brajanalan ini lokasinya sekitar 2 km ke arah timur laut da…

11 May 2015

Candi Ngempon - Jawa Tengah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOerWOxgDXmDX0O8rm7OkvB8oFElosD3Sf_7v_PZJfnkU20p59URJaChsbj6_WENdsk4l6f6yUWgeAlw7V975_CfaOB_VDJe9msbu6ir2cEQNF_vqls98TWFziWhZ504LJ-nkvHOzN7w/s1600/Candi+Ngempon.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOerWOxgDXmDX0O8rm7OkvB8oFElosD3Sf_7v_PZJfnkU20p59URJaChsbj6_WENdsk4l6f6yUWgeAlw7V975_CfaOB_VDJe9msbu6ir2cEQNF_vqls98TWFziWhZ504LJ-nkvHOzN7w/s1600/Candi+Ngempon.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Candi Ngempon atau disebut juga Candi Muncul adalah salah satu dari candi Hindu yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Candi Ngempon terletak di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, berjarak sekitar dua kilometer dari Pasar Karangjati. candi Ngempon merupakan peninggalan Wangsa Sanjaya yang dibangun pada abad ke-8, Candi Ngempon terletak di lembah yang merupakan areal persawahan, candi dikelilingi dangan pagar yang sengaja dibuat untuk membatasi sekitar candi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping itu posisi candi dekat dengan sungai. Candi terdiri atas sembilan bangunan candi, namun yang sekarang berdiri hanya empat., ke empat candi yang sudah di rekonstruksi tersebut letaknya di tengah tengah areal. Sepintas candi-candi yang sudah direkonstruksi tersebut tampak sama, karena dari detil, lengkung dan ornamennya sangat persis, namun sejatinya ada satu candi yang berukuran lebih besar dari yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYGPKAWO_tPbZyYs_b58xzIOsqEUB12e-pDglLw7BUjmWflE686lCKHCSdlQw6dt5zvljfL-4icQMqMWevRzGsecvHdymtDYjQuJwLZ1YYaG3eX7LvRMAWzvOe-ZddFNh39FK1P3lHeg/s1600/Candi+Ngempon+1.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYGPKAWO_tPbZyYs_b58xzIOsqEUB12e-pDglLw7BUjmWflE686lCKHCSdlQw6dt5zvljfL-4icQMqMWevRzGsecvHdymtDYjQuJwLZ1YYaG3eX7LvRMAWzvOe-ZddFNh39FK1P3lHeg/s1600/Candi+Ngempon+1.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara lima candi yang tidak di rekonstruksi posisinya ada di belakang candi yang sudah direkonstruksi. Pondasinya ditumpuki bebatuan yang nota bene reruntuhan candi tersebut. Sangat sulit kiranya memperkirakan besaran candi yang belum di bangun tersebut apalagi bentuknya tetapi diduga dari tumpukan batu yang ada candi tersebut ukurannya lebih kecil dari candi yang sudah dibangun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembangunan candi tersebut dikerjakan pada tahun 1952 oleh Dinas Purbakala untuk menyusun sebuah candi dari reruntuhan tersebut. Dalam perkembangannya, pada tahun 2006 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah menyusun lagi sebuah candi yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama. Ditempat ini ditemukan 9 titik pondasi candi, tetapi saat ini baru 4 candi saja yang sudah selesai direkonstruksi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya didalam candi Ngempon terdapat patung yang ditemukan antara lain Durga, Ganesha, Kinara Kinari, dan nandi. Arca-arca tersebut berukuran satu meteran. Dan kini disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang.</div>

Candi Ngempon - Jawa Tengah

Candi Ngempon atau disebut juga Candi Muncul adalah salah satu dari candi Hindu yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Candi Ngempon terletak di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Sem…

11 May 2015

Asal Usul Telaga Wekaburi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcG8ZtR-pjIlBnhu-AgG2cQmg6bucPRC40QNmhNDZOmTieY8MN7QvUIGrstkb57iKyV5Unit1yJ-oVhBNkPZjvvRkbTTScyXJWGGS_W_Di78IgJ4ETDUqf5tyzOj6esQcbFeAc0Z1Rncs/s1600/Asal+Mula+Telaga+Wekaburi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcG8ZtR-pjIlBnhu-AgG2cQmg6bucPRC40QNmhNDZOmTieY8MN7QvUIGrstkb57iKyV5Unit1yJ-oVhBNkPZjvvRkbTTScyXJWGGS_W_Di78IgJ4ETDUqf5tyzOj6esQcbFeAc0Z1Rncs/s320/Asal+Mula+Telaga+Wekaburi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Telaga Wekaburi terletak di Desa Werabur, Kecamatan Windesi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Sebelum menjadi Telaga Wekaburi, tempat ini masih berupa sungai kecil. Namun, tersebab oleh sebuah peristiwa, sungai itu kemudian berubah menjadi telaga. Peristiwa apakah itu? Simak kisahnya dalam cerita <strong><em><span style="color: black;">Asal Usul Telaga Wekaburi </span></em></strong>berikut ini!</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">* * *</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Dahulu, di Wekaburi atau yang kini dikenal dengan nama Desa Werabur, terdapat sebuah sungai kecil yang airnya sangat jernih. Air sungai itu menjadi sumber kehidupan bagi Suku Wekaburi yang mendiami daerah tersebut. Hal yang unik di tempat ini adalah rumah-rumah panggung milik penduduk setempat dibangun di atas aliran sungai itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Suatu ketika, warga Suku Wekaburi akan mengadakan pesta adat di kampung. Mereka segera mengadakan berbagai persiapan seperti membangun rumah untuk para tamu undangan, menyiapkan makanan, dan sebagainya. Pada hari yang telah ditentukan, para tamu undangan dari berbagai suku seperti Suku Kandami, Wettebosy, Sakarnawari, dan Torembi tiba di Kampung Wekaburi. Di antara para tamu yang hadir, tampak seorang nenek bersama cucu perempuan bernama Isosi. Nenek itu juga ditemani oleh seekor anjing.  </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Ketika hari sudah mulai gelap, acara adat pun dimulai. Acara itu awalnya berjalan lancar dan sangat meriah. Berbagai tarian dipertunjukkan di hadapan para tamu. Banyak di antara tamu yang ikut serta menari dengan riang gembira. Pada saat itulah, seorang penari tidak sengaja menginjak ekor anjing kesayangan si nenek yang sedang tidur nyenyak di dekat perapian. Tak ayal, anjing itu pun menggonggong dengan kerasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Melihat peristiwa itu, si nenek menjadi marah. Ia lalu membawa anjingnya masuk ke dalam sebuah ruangan dan mengikatkan cawat pada tubuhnya. Setelah itu, ia keluar sambil memeluk anjingnya dan kemudian menari bersama penari lainnya. Nenek itu tahu bahwa perbuatannya telah melanggar adat. Menurut aturan adat, jika ada penduduk yang berbuat demikian akan mendatangkan kilat, guntur, dan disertai hujan deras. Si nenek memang sengaja melakukan hal tersebut karena ingin memberi hukuman kepada mereka yang telah menginjak anjingnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Nenek itu sadar bahwa perbutannya dapat menciptakan malapetaka. Oleh karena itu, sang nenek segera mengambil puntung api dan disembunyikan dalam seruas bambu agar tidak terlihat oleh orang lain. Potongan bambu itu nantinya akan dijadikan obor. Selanjutnya, nenek itu mengajak cucunya agar segera keluar dari kampung itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Ayo, cucuku. Kita segera tinggalkan kampung ini,” ajak si nenek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Baik, Nek,” jawab Isosi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Penerangan obor membantu si nenek bersama cucu dan anjing kesayangannya berjalan menuju ke Gunung Ainusmuwasa melalui jalan setapak. Namun tanpa mereka sadari, ada seorang pemuda yang bernama Asya mengikuti langkah mereka. Rupanya, Asya adalah kekasih Isosi, cucu si nenek. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Tunggu, Nek!” serunya. “Bolehkah saya ikut bersama kalian?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Mengetahui bahwa pemuda itu adalah kekasih cucunya, si nenek pun tidak keberatan. Setelah itu, rombongan si nenek kembali melanjutkan perjalanan. Tak berapa lama kemudian, mereka tiba di puncak Gunung Ainusmuwasa. Dari atas gunung tampak cuaca mulai memburuk. Awan gelap mulai menutup langit di atas hulu Sungai Wekaburi. Selang beberapa saat kemudian, kilat yang disertai guntur terlihat menyambar-nyambar. Hujan deras pun akhirnya mulai turun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Sementara itu, para penduduk Wekaburi serta tamu undangan masih asyik berpesta. Mereka tidak menyadari jika bahaya sedang mengancam. Semakin lama, hujan turun semakin lebat sehingga terjadilah banjir besar. Mereka baru sadar akan bahaya tersebut ketika air telah naik ke lantai rumah. Kepanikan akhirnya melanda para penduduk. Mereka lari kalang kabut hendak menyelamatkan diri. Namun malang, semua sudah terlambat. Banjir yang dahsyat tersebut menghanyutkan semua yang ada. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Keesokan harinya, si nenek bersama Isosi dan Asya turun dari gunung untuk melihat peristiwa yang terjadi semalam. Tak satu pun rumah penduduk yang tersisa. Nasib yang sama juga terjadi pada para penduduk. Mereka banyak yang terbawa arus, bahkan sebagian yang lain menjelma menjadi katak dan buaya. Sementara itu, Sungai Wekaburi telah berubah menjadi sebuah telaga yang kemudian disebut Telaga Wekaburi. Hingga kini, telaga tersebut menjadi salah satu obyek wisata di daerah Teluk Wondama, Papua Barat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Akibat peristiwa banjir yang telah menghanyutkan seluruh penduduk membuat si nenek merasa amat puas. “Itulah akibat dari perbuatan kalian! Kalian telah menginjak anjing kesayanganku,” kata nenek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Si nenek kemudian mengawinkan Isosi dengan Asya dengan harapan bahwa kelak anak cucu mereka akan mengisi Wekaburi yang telah kosong itu. Setelah menikah, mereka kemudian membangun rumah besar dan panjang yang diberi nama <em>Aniobiaroi</em>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Beberapa tahun kemudian, Isosi melahirkan banyak anak sehingga rumah itu semakin lama semakin penuh sesak. “Wah, rumah kita sudah penuh sesak, istriku. Rumah ini harus kita perbesar lagi,” ujar Asya. “Benar, Kakanda. Rumah ini harus kita perpanjang dan perbesar lagi.” jawab Isosi setuju. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Rumah Aniobiaroi akhirnya disambung lagi sehingga bertambah besar dan panjang. Rumah itu kemudian diberi nama <em>Manupapami.</em> Beberapa tahun kemudian, rumah itu kembali penuh sesak. Anak-anak sekaligus menantu mereka terus melahirkan banyak keturunan. Maka, Asya pun mengambil keputusan untuk menyambung rumah <em>Aniobiroi.</em> Rumah itu kemudian diberi nama <em>Yobari.</em> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Demikian seterusnya, rumah mereka tetap saja tidak mampu menampung seluruh keluarga. Oleh karena itu, mereka pun menyambung rumah itu hingga empat kali yang masing-masing diberi nama rumah <em>Sonesyari </em>dan <em>Ketarana</em>. Walaupun sudah empat kali disambung, rumah mereka tetap saja penuh sesak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencarikan tempat yang baru bagi sebagian penghuninya dan membangun rumah untuk setiap keluarga. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Konon, anak keturunan Asya dan Isosi yang keluar dari rumah <em>Manupapami </em>tersebut kemudian menjadi Suku Wettebosi, sedangkan anggota keluarga yang keluar dari rumah <em>Yobari </em>menjadi suku Wekaburi. Adapun anggota keluarga yang keluar dari rumah <em>Sonesyari </em>dan <em>Ketarana </em>dikenal dengan nama Suku Torembi yang membangun rumah di atas air. Oleh karena itulah, kampung baru yang mereka diami tersebut dinamakan Kampung Werabur, yang berarti kampung yang terletak di atas air. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">* * *</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Demikian cerita <strong><em>Asal Usul Telaga Wekaburi </em></strong>dari Teluk Wondama, Papua Barat. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa perkara sekecil apapun dapat mendatangkan masalah yang lebih besar. Hanya karena menginjak anjing milik seorang nenek, penduduk Wekaburi harus menerima akibatnya, yaitu hanyut terbawa arus banjir. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati agar tidak menganggu milik orang lain, baik sengaja maupun tidak sengaja.</span></div>

Asal Usul Telaga Wekaburi

Telaga Wekaburi terletak di Desa Werabur, Kecamatan Windesi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Sebelum menjadi Telaga Wekaburi, tempat ini masih berupa sungai kecil. Namun, tersebab oleh…

11 May 2015

Asal Usul Burung Cenderawasih

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhC5gHuj6J7vfXviBRZITv9TjC1JXChyFeNl-g55eZ6IA6e2Tqk-3jGzw5OcXJW-n7mzdYK4nMv3-HbKWp9I7jy8MXQxTeNqvByhNuHLOG5ygb2-nmTlC0w5YKJw5crp25gdU_oAG6X08/s1600/burung+cendrawasih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhC5gHuj6J7vfXviBRZITv9TjC1JXChyFeNl-g55eZ6IA6e2Tqk-3jGzw5OcXJW-n7mzdYK4nMv3-HbKWp9I7jy8MXQxTeNqvByhNuHLOG5ygb2-nmTlC0w5YKJw5crp25gdU_oAG6X08/s320/burung+cendrawasih.jpg" width="291" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Cenderawasih termasuk burung langka di Indonesia. Burung jenis ini hanya terdapat di Papua yang sekaligus menjadi ciri khas pulau tersebut. Warna bulunya yang sangat indah membuat cenderawasih dijuluki sebagai <em>bird of paradise</em> (burung dari surga). Oleh karena itu, sebagian masyarakat Papua percaya bahwa burung cenderawasih adalah titisan bidadari dari surga. Namun menurut masyarakat Fakfak, cenderawasih merupakan penjelmaan seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Bagaimana kisahnya? Simak dalam cerita <strong><em>Asal Usul Burung Cenderawasih </em></strong>berikut ini.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">* * *</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Pada zaman dahulu hiduplah seorang perempuan tua bersama anjing betinanya di daerah Pegunungan Bumberi, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Suatu hari, si perempuan tua dengan anjing kesayangannya sedang mencari makanan di hutan. Hari itu, mereka harus berjalan cukup jauh karena persediaan makanan di sekitar rumahnya sudah mulai berkurang. Setelah berjalan cukup jauh, mereka tiba di suatu tempat yang dipenuhi oleh pohon buah merah (sejenis pandan khas Papua) yang kebetulan telah berbuah. Perempuan tua itu segera memetik buah merah lalu diberikan kepada anjingnya yang kelaparan. Anjing betina itu langsung melahap buah merah hingga badannya terlihat segar kembali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Namun, beberapa saat kemudian, tiba-tiba anjing itu merasakan sesuatu yang bergerak-gerak di dalam perutnya. Perut anjing betina itu semakin membesar seperti sedang bunting. Ajaib, hanya dalam waktu yang tidak lama, anjing betina itu melahirkan seekor anak anjing yang mungil. Melihat keajaiban itu, perempuan tersebut juga bermaksud memakan buah merah agar mendapatkan keturunan seperti yang dialami oleh anjingnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Oh, ajaib sekali buah merah itu,” kagum perempuan itu. “Aku ingin mencoba buah itu agar aku bisa melahirkan anak.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Perempuan itu segera memetik buah merah lalu memakannya. Begitu ia menelan buah tersebut, perutnya tiba-tiba mengalami hal yang serupa dengan anjingnya, perutnya semakin lama semakin membesar. Segera saja sang perempuan bergegas pulang ke pulang. Setiba di rumah, ia akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Kweiya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Sepuluh tahun kemudian, Kweiya telah tumbuh menjadi remaja. Kweiya sangat rajin membantu ibunya bekerja dengan membuka hutan untuk dijadikan kebun sayur. Namun karena hanya menggunakan kapak batu, ia hanya mampu menebang satu batang pohon setiap hari. Sementara itu, ibunya hanya bisa membantu membakar daun-daun dari pohon yang telah rebah. Akibatnya, asap tebal pun mengepul dan membumbung tinggi ke udara. Tanpa mereka sadari, ternyata asap tebal tersebut telah menarik perhatian seorang pria tua yang sedang mengail di sebuah sungai. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Hai, dari mana asal asap tebal itu? Siapa yang sedang membakar hutan?” gumam pria tua itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Oleh karena penasaran, pria tua itu segera mencari sumber asap tebal tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, sampailah ia di tempat asap itu berasal. Di tempat itu, ia mendapati seorang remaja tampan sedang menebang pohon di bawah terik matahari. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Weing weinggiha pohi (selamat siang), anak muda,” sapa pria tua itu. “Siapa kamu dan mengapa menebang hutan di sini?” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Nama saya Kweiya. Saya ingin membuat kebun untuk membantu ibu saya” jawab Kweiya </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Pria tua itu mengerti bahwa Kweiya adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Maka, ia pun memberikan kapak besinya kepada Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Kalau begitu, ambillah kapak besi ini. Kamu akan lebih cepat menebang pohon,” kata pria tua itu.  “Terima kasih Pak,” jawab Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kweiya pun dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Dalam waktu singkat, ia mampu merobohkan beberapa pohon yang besar. Setelah itu, ia bergegas pulang untuk menceritakan hasil pekerjaannya kepada ibunya. Ibunya pun amat heran saat mendengar cerita itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Bagaimana kamu bisa secepat itu menebang pohon-pohon, anakku? Alat apa yang kamu gunakan?” tanya ibunya heran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kweiya terdiam sejenak. Ia tampaknya ingin merahasiakan pria tua yang telah membantunya itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Aku tidak tahu juga, Bu. Kebetulan tadi tangan saya terlalu ringan mengangkat kapak sehingga dapat menebang pohon dengan cepat,” jawab Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Mendengar jawaban itu, ibu Kweiya percaya begitu saja. Sementara itu, Kweiya meminta agar ibunya menyiapkan makanan yang banyak. Rupanya, Kweiya bermaksud mengajak pria tua itu ikut makan bersama sekaligus memperkenalkannya kepada ibunya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Bu, besok tolong siapkan makanan yang banyak,” pinta Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Keesokan harinya, ibu Kweiya memasak makanan yang cukup banyak. Sementara itu, Kweiya ingin membuat kejutan untuk ibunya. Ketika dalam perjalanan pulang ke pondoknya, ia membungkus pria tua itu dengan sejumlah pohon tebu lengkap dengan daunnya. Setiba di rumah, bungkusan tersebut diletakkan di depan pintu. Setelah itu, ia masuk ke dalam rumah dan seolah-olah merasa sangat haus. Ia pun meminta ibunya agar mengambilkan sebatang tebu untuk melepas rasa dahaganya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Bu, aku haus sekali. Tolong ambilkan sebatang tebu di depan pintu itu,” pinta Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Ibu Kweiya pun menuruti permintaan anaknya. Saat sang ibu membuka bungkusan daun tebu, ia sangat terkejut karena mendapati seorang pria tua sedang berbaring di dalam bungkusan. Seketika, ia pun menjerit ketakutan seraya berlari masuk ke dalam pondok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Kweiya, siapa pria tua itu? Kenapa dia ada di dalam bungkusan itu?” tanya ibunya heran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kweiya tersenyum seraya menenangkan hati ibunya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Maafkan aku, Bu,” ucap Kweiya. “Aku tidak bermaksud menakuti-nakuti Ibu. Sebenarnya, pria tua itulah yang telah menolongku menebang pohon di hutan. Aku mohon Ibu mau menerimanya sebagai teman hidup!” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Ibu Kweiya terdiam. Setelah berpikir sejenak, akhirnya ia menerima permintaan anaknya. Sejak saat itu, pria tua tersebut tinggal bersama mereka. Kweiya dan ibunya pun tidak merasa kesepian lagi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Selang beberapa tahun kemudian, ibu Kweiya melahirkan dua anak laki-laki dan seorang perempuan dari hasil perkawinannya dengan pria tua itu. Kweiya menganggap ketiga adiknya tersebut sebagai adik kandung. Mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Namun, hubungan persaudaraan mereka akhirnya menjadi retak karena kedua adik laki-lakinya merasa iri terhadap Kweiya. Mereka iri karena Kweiya selalu mendapat perhatian khusus dari ibu mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Suatu hari, ketika kedua orangtua mereka sedang ke kebun, kedua adiknya mengeroyok Kweiya hingga luka-luka. Meskipun merasa kesal, Kweiya tidak tega membalas perbuatan kedua adiknya. Ia lebih memilih bersembunyi di salah satu sudut pondoknya sambil memintal tali dari kulit binatang sebanyak mungkin. Pintalan benang tersebut nantinya akan dibuat sayap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Sementara itu, orangtua Kweiya baru saja tiba dari kebun. Ketika mengetahui Kweiya sedang tidak ada di rumah, sang ibu kemudian bertanya kepada adik-adik Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Ke mana abang kalian pergi?” tanya sang ibu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Tidak tahu Bu,” jawab kedua adik laki-laki Kweiya serentak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kedua adik laki-laki Kweiya ini rupanya takut menceritakan peristiwa perkelahian mereka yang menyebabkan Kweiya pergi dari rumah. Namun, adik bungsu mereka yang menyaksikan peristiwa tersebut menceritakannya kepada ibu mereka. Betapa sedihnya sang ibu saat mendengar cerita putri bungsunya itu. Ia kemudian berteriak memanggil-manggil Kweiya agar cepat kembali ke rumah. Namun, bukan Kweiya yang datang, melainkan suara burung yang terdengar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Eek.. ek... ek... ek..!” begitu suara burung itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Suara itu ternyata suara Kweiya yang telah menyisipkan pintalan benang pada ketiaknya lalu melompat ke atas bubungan rumah dan selanjutnya terbang ke atas salah satu dahan pohon di depan rumah mereka. Kweiya rupanya telah berubah menjadi seekor burung yang amat indah dan bulunya berwarna-warni. Melihat peristiwa ajaib itu, sang ibu pun menangis tersedu-sedu sambil meminta benang pintalan kepada Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Kweiya, anakku. Apakah masih ada benang pintalan untukku?” tanya sang Ibu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Bagian Ibu aku sisipkan di dalam payung tikar,” jawab Kweiya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Sang ibu pun segera mengambil pintalan benang itu lalu menyisipkan pada ketiaknya. Setelah berubah menjadi burung, ia kemudian mengepak-kepakkan sayapnya lalu terbang menyusul Kweiya yang bertengger di dahan pohon. Konon, kedua burung yang kini dikenal sebagai burung cenderawasih tersebut terlihat bercakap-cakap dengan kicauan mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">“Wong... wong... wong... wong...! Ko... ko... kok... ! Wo-wik!” demikian kicauan mereka yang tidak diketahui maksudnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Sejak itulah, burung cenderawasih jantan dan betina sering muncul di Fakfak, Papua Barat, dengan warna berbeda. Oleh masyarakat Onin, burung cenderawasih jantan yang bulunya cenderung lebih panjang kemudian dalam bahasa Lha disebut <em>Siangga</em>, sedangkan burung cenderawasih betina disebut <em>Hanggam Tombor</em>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Kedua adik laki-laki Kweiya yang menyaksikan peristiwa ajaib itu hanya bisa pasrah ditinggalkan oleh ibu dan kakak mereka. Mereka akhirnya saling menyalahkan sehingga mereka saling lempar abu tungku. Wajah mereka pun menjadi kelabu hitam, abu-abu, dan ada juga yang menjadi warna merah. Seketika itu pula, mereka pun berubah menjadi burung dan kemudian terbang ke hutan rimba untuk menyusul ibu dan kakak mereka. Itulah sebabnya, hutan rimba di Fakfak lebih banyak dipenuhi oleh beragam burung yang kurang menarik dibandingkan dengan burung cenderawasih. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">* * *</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana; font-size: 9pt; line-height: 150%;">Demikian cerita <strong><em>Asal Usul Burung Cenderawasih</em></strong> dari Fakfak, Papua Barat. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa sifat iri hati terhadap saudara sendiri seperti kedua adik laki-laki Kweiya bukanlah sifat terpuji, melainkan justru akan merugikan diri sendiri.</span></div>

Asal Usul Burung Cenderawasih

Cenderawasih termasuk burung langka di Indonesia. Burung jenis ini hanya terdapat di Papua yang sekaligus menjadi ciri khas pulau tersebut. Warna bulunya yang sangat indah membuat cenderawasih dijulu…

11 May 2015

Minuman Manjur Atasi Kanker Ovarium

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSmXtxCXBmMfDuK5V5_jJdwdmEpSmUXI3tJlqllC810MKD7QmvE80ESZC7cWJ3ZOK0IuyL71NfIN3zzz15GeSOIoU-YZnJYmyoaTOrgL7xg63pHuNvYeKtQLnKSNZXN7DGVzyH73dCLNK/s320/minum+teh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSmXtxCXBmMfDuK5V5_jJdwdmEpSmUXI3tJlqllC810MKD7QmvE80ESZC7cWJ3ZOK0IuyL71NfIN3zzz15GeSOIoU-YZnJYmyoaTOrgL7xg63pHuNvYeKtQLnKSNZXN7DGVzyH73dCLNK/s320/minum+teh.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kanker ovarium dapat dialami semua wanita di duna. Namun dengan gaya hidup sehat, risiko jenis kanker tersebut dapat dikurangi atau dicegah. Studi yang dipublikasikan  American Journal of Clinical Nutrition mengungkap fakta mengenai pencegahan kanker ovarium dengan cara mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rupanya, minum dua cangkir teh setiap hari bisa mencegah terjadinya kanker ovarium hingga 31 persen. Penelitian tersebut dilakukan di University of East Anglia serta diikuti  sebanyak 171.940 wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan, zat bernama flavonol dan flavanon pada teh yang merupakan jenis antioksidan kuat adalah kunci dari kemampuan menurunkan risiko kanker ovarium. Kedua zat tersebut juga ada dalam jeruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Antioksidan ini dapat mengurangi peradangan yang memengaruhi jalur kanker. Sehingga bisa melindungi Anda dari kanker ovarium," kata pakar nutrisi di UEA Norwich Medical School, Professor Aedin Cassidy, PhD, seperti dilansir laman Fitness Magazine.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cassidy menambahkan, teh hitam adalah yang jenis terbaik. Selain dalam teh hitam, zat flavanols ditemukan pula di buah anggur merah, anggur hijau dan apel. Konsumsi buah-buah tersebut dapat pula membantu menurunkan resiko kanker ovarium.</div>

Minuman Manjur Atasi Kanker Ovarium

Kanker ovarium dapat dialami semua wanita di duna. Namun dengan gaya hidup sehat, risiko jenis kanker tersebut dapat dikurangi atau dicegah. Studi yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nu…

10 May 2015

SK DIRJEN PENDIS TTG PENETAPAN NRG LULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2014

<div style="text-align: center;">
SK DIRJEN PENDIS TTG PENETAPAN NRG LULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2014 BAGI GURU DALAM BINAAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn6-2sKTjZIowdmAtOCYQJv2Rct3ln2Qh8R2lyv_7BvoIYPFLdX8FoWCy3McfSlSEX_evuV-Fq3AZGhYKWW2nNd4u9N7rIeqZB43DrhozE-jAS3luA8A5OfCCBXoFkWWYKfLtQPE6NOBc/s1600/Pendis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="53" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn6-2sKTjZIowdmAtOCYQJv2Rct3ln2Qh8R2lyv_7BvoIYPFLdX8FoWCy3McfSlSEX_evuV-Fq3AZGhYKWW2nNd4u9N7rIeqZB43DrhozE-jAS3luA8A5OfCCBXoFkWWYKfLtQPE6NOBc/s320/Pendis.jpg" width="320" /></a></div>
<ul>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/SK-NRG-Lulusan-PLPG-Th-2014.pdf">SK NRG Lulusan PLPG Th 2014</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/r3oj5mla2mf16h9/SK-NRG-Lulusan-PLPG-Th-2014.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/1.-Aceh-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">1. Aceh lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/y5xe8mh6w3yyxkm/1.-Aceh-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/1.-Aceh-lampiran-terakhir.pdf">1. Aceh lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/x25qfap2fgffc24/1.-Aceh-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/2.-Sumatera-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">2. Sumatera Utara Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/w82yjc6c1emhc88/2.-Sumatera-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/2.-Sumut-lampiran-terakhir.pdf">2. Sumut lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/c4vix3rx7a0w8ax/2.-Sumut-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/3.-Sumatera-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">3. Sumatera Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/ykvvhx6209xcjvv/3.-Sumatera-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/3.-Sumbar-lampiran-terakhir.pdf">3. Sumbar lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/345a06tx45fxgmr/3.-Sumbar-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">4. Riau Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/rbvnm7vglmzzrpw/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">4 Riau lampiran terakhir</a> mirror mediafire</li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">5. Kepulauan Riau Lampiran SK NRG 2015</a> mirror mediafire</li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/5-Kepri-lampiran-terakhir.pdf">5 Kepri lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/hjtu2f9w89rysc3/5-Kepri-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">6. Jambi lampiran SK NRG 2015</a> mirror mediafire</li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">6. Jambi lampiran terakhir</a> mirror mediafire</li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/7.-Bengkulu-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">7. Bengkulu lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/13mhqz3w1pn9hob/7.-Bengkulu-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/7.-Bengkulu-lampiran-terakhir.pdf">7. Bengkulu lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/rz18adsbwduut8u/7.-Bengkulu-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/8.-Sumatera-Selatan-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">8. Sumatera Selatan lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/vmznmhs5nyugls6/8.-Sumatera-Selatan-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/8.-Sumsel-lampiran-terakhir.pdf">8. Sumsel lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/71ciixs4g7cgvbm/8.-Sumsel-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/9-Bangka-Belitung-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">9 Bangka Belitung Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/33u4tixu2iaxlus/9-Bangka-Belitung-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/4.-Riau-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">10 Lampung lampiran SK NRG 2015</a> mirror mediafire</li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/10-Lampung-lampiran-terakhir.pdf">10 Lampung lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/nyrl4x1uph7gz58/10-Lampung-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/11-Banten-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">11 Banten Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/yy1ydckxqoq2qpt/11-Banten-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/11-Banten-lampiran-terakhir.pdf">11 Banten lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/4w4h1icbcmjj6ec/11-Banten-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/12.-DKI-Jakarta-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">12. DKI Jakarta Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/dl9sme667maj3bc/12.-DKI-Jakarta-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/12-DKI-JKT-lampiran-terakhir.pdf">12 DKI JKT lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/gl5tgftgeax60ye/12-DKI-JKT-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/13-Kalimantan-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">13 Kalimantan Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/eq9bhm0cb6yyw79/13-Kalimantan-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/13-Kalbar-lampiran-terakhir.pdf">13 Kalbar lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/0imyc0so80454b5/13-Kalbar-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/14-Daerah-Istimewa-Yogyakarta-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">14 Daerah Istimewa Yogyakarta Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/n9uiutjjrzcvdqp/14-Daerah-Istimewa-Yogyakarta-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/14-DIY-lampiran-terakhir.pdf">14 DIY lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/9u4820herrg2zl3/14-DIY-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/15-Jawa-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">15 Jawa Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/4weidv2ucwum1su/15-Jawa-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/15-Jabar-lampiran-terakhir.pdf">15 Jabar lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/tnrkobooohc8d1h/15-Jabar-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/16-Jawa-Tengah-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">16 Jawa Tengah Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/d55403bk0aj5wdq/16-Jawa-Tengah-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/16-Jateng-lampiran-terakhir.pdf">16 Jateng lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/vto3x38qltzk3at/16-Jateng-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/17-Bali-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">17 Bali Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/ctshabgphfw3guv/17-Bali-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/18-Jawa-Timur-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">18 Jawa Timur Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/eb54114iejbqwj0/18-Jawa-Timur-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/18-Jatim-lampiran-terakhir.pdf">18 Jatim lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/e7452ra0qwa7krx/18-Jatim-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/19-Nusa-Tenggara-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">19 Nusa Tenggara Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/0hb1wtuubul2au7/19-Nusa-Tenggara-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/19-NTB-lampiran-terakhir.pdf">19 NTB lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/ljpnm5544x6fxpz/19-NTB-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/20-NTT-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">20 NTT Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/txos75715e5osid/20-NTT-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/22-Kalimantan-Selatan-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">22 Kalimantan Selatan Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/uc934sd5udgt7hs/22-Kalimantan-Selatan-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/22-Kalsel-lampiran-terakhir.pdf">22 Kalsel lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/kt0tdz2canfwqcs/22-Kalsel-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/23-Kalimantan-Timur-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">23 Kalimantan Timur Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/g2ahudqorp2j92i/23-Kalimantan-Timur-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/23-Kaltim-lampiran-terakhir.pdf">23 Kaltim lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/a37106zta5g68qx/23-Kaltim-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/24-Sulawesi-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">24 Sulawesi Utara Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/b8w9l70c8l6887a/24-Sulawesi-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/25-Sulawesi-Tengah-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">25 Sulawesi Tengah lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/rynekc3njv6u4e7/25-Sulawesi-Tengah-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/25-Sulteng-lampiran-terakhir.pdf">25 Sulteng lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/2u64da3fyjy2kgh/25-Sulteng-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/26-Sulawesi-Selatan-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">26 Sulawesi Selatan lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/tx2by5k3dzbn5cr/26-Sulawesi-Selatan-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/26-Sulsel-lampiran-terakhir.pdf">26 Sulsel lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/t3piftruic1iibj/26-Sulsel-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/27-Sulawesi-Tenggara-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">27 Sulawesi Tenggara lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/inc9ocvkm1jbo46/27-Sulawesi-Tenggara-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/27-Sultra-lampiran-terakhir.pdf">27 Sultra lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/t86868zjlfi6vd0/27-Sultra-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/28-Gorontalo-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">28 Gorontalo Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/d7sfw7kn7hayuxa/28-Gorontalo-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/28-Gorontalo-lampiran-terakhir.pdf">28 Gorontalo lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/86g9sl39gmem6pt/28-Gorontalo-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/29-Sulawesi-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">29 Sulawesi Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/hr9zhc3y7oja7mh/29-Sulawesi-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/29-Sulbar-lampiran-terakhir.pdf">29 Sulbar lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/dtch49ek17w296r/29-Sulbar-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/30-Maluku-lampiran-SK-NRG-2015.pdf">30 Maluku lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/53q6bcbc72v9drc/30-Maluku-lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/30-Maluku-lampiran-terakhir.pdf">30 Maluku lampiran terakhir</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/xzzyvs60lze85rj/30-Maluku-lampiran-terakhir.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/31-Maluku-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">31 Maluku Utara Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/mndd0wgw5415iac/31-Maluku-Utara-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/32-Papua-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">32 Papua Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/bfx5ry4b38goaq5/32-Papua-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
<li><a href="http://madrasah.kemenag.go.id/berita/wp-content/uploads/2015/05/33-Papua-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf">33 Papua Barat Lampiran SK NRG 2015</a> mirror <a href="http://www.mediafire.com/view/4nyh1z8mihhtaiq/33-Papua-Barat-Lampiran-SK-NRG-2015.pdf" target="_blank">mediafire</a></li>
</ul>

SK DIRJEN PENDIS TTG PENETAPAN NRG LULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2014

SK DIRJEN PENDIS TTG PENETAPAN NRG LULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2014 BAGI GURU DALAM BINAAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH SK NRG Lulusan PLPG Th 2014 mirror mediafire 1. Aceh lampiran SK NRG 2015 …

10 May 2015

Cara Turunkan Berat Badan Secara Alami

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfWkApp2peu1hcttEjGybx6kk8st95E6xluZGOhnJuX38g9WQioRnBnn0q1FDIL9Xak6tjGB0aOV13xg4oGp49ySzdUMKRMQD2-ulUaQILp4DWNcd66kRGtC_SIsx_7H66LulY88Ej_mY/s1600/Turunkan+Berat+Badan+Secara+Alami.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfWkApp2peu1hcttEjGybx6kk8st95E6xluZGOhnJuX38g9WQioRnBnn0q1FDIL9Xak6tjGB0aOV13xg4oGp49ySzdUMKRMQD2-ulUaQILp4DWNcd66kRGtC_SIsx_7H66LulY88Ej_mY/s320/Turunkan+Berat+Badan+Secara+Alami.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurunkan berat badan adalah hal yang terkadang sulit dilakukan bagi sebagian besar orang. Biasanya mereka mencoba banyak diet dan kombinasi makanan, namun hanya sedikit yang berhasil. Banyak yang berfokus pada penurunan berat badan dengan air jeruk nipis, dan diklaim dapat menurunkan berat badan 1 kg dalam seminggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jerus nipis memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Untuk memulai diet jeruk nipis ini cukup mudah. Yang kamu butuhkan adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>2 sendok teh</b></i> air jeruk nipis, kira-kira dari setengah buah jeruk nipis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>1 gelas</i></b> air hangat</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>1 sendok teh</i></b> madu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk membuatnya pun tak kalah mudah. Campur semua bahan menjadi minuman jeruk nipis hangat. Minum saat bangun pagi, ketika Anda bangun tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping dapat membantu menurunkan berat badan, jeruk nipis juga berkhasiat untuk menjaga kekebalan tubuh dan melancarkan pencernaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air jeruk nipis sangat aman untuk dikonsumsi setiap hari, karena tidak mengandung efek samping. Selain minum air jeruk nipis hangat setiap pagi, usahakan untuk tetap aktif setiap hari dengan berolahraga 20 menit sehari, dan juga atur pola makan Anda. Bagi Anda yang memiliki penyakit maag  atau gangguan lambung konsultasikan dulu ke dokter jika ingin melakukan diet ini.</div>

Cara Turunkan Berat Badan Secara Alami

Menurunkan berat badan adalah hal yang terkadang sulit dilakukan bagi sebagian besar orang. Biasanya mereka mencoba banyak diet dan kombinasi makanan, namun hanya sedikit yang berhasil. Banyak yang b…

10 May 2015

3 Penyebab Bau Mulut

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij3hO3B6jDeZBdb3skSdNZ77spFiACIDLA-N1Wr4oesanBMLeNQ9cWKlSoKaoOJmqcCifoEce5Plt4rB9YIRryYY_Io-xgw8QI-r1URns1S3f3K2lyP1WgLF8Zo0dZC0bTiOtPF1U8IhQ/s1600/3+Penyebab+Bau+Mulut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij3hO3B6jDeZBdb3skSdNZ77spFiACIDLA-N1Wr4oesanBMLeNQ9cWKlSoKaoOJmqcCifoEce5Plt4rB9YIRryYY_Io-xgw8QI-r1URns1S3f3K2lyP1WgLF8Zo0dZC0bTiOtPF1U8IhQ/s320/3+Penyebab+Bau+Mulut.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bau mulut memang ngga oke banget. Mau kamu ganteng atau cantik, tapi kalau bau mulut pasti kamu ngga bakalan PD untuk ngomong terlalu banyak, dan yang lebih parah lagi kalau bau mulut itu mengganggu orang lain. Biasanya kita gak sadar kenapa bisa bau mulut itu terjadi. Tapi tenang aja, berikut ini ada 3 penyebab bau mulut yang tak sedap. Jadi kamu bisa menghindari bau mulut tak sedap lagi!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Diabetes</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata salah satu penyebab bau mulut tak sedap adalah penyakit diabetes tipe 1. Hal ini ditandai dengan bau samar yang keluar dari mulut atau hidung kamu. Kurangnya insulin berarti tubuh tidak dapat menggunakan gula untuk energi dan memecah lemak sebagai gantinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Masalah Sinus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasien dengan sinus dapat menghasilkan bau tak sedap, karena lendir akan terbentuk ketika hidung tersumbat dan tenggorokan sesak menggandung protein yang sangat padat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Susu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kamu menjalani diet protein tanpa memasukkan karbohidrat sedikit pun juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap.</div>

3 Penyebab Bau Mulut

Bau mulut memang ngga oke banget. Mau kamu ganteng atau cantik, tapi kalau bau mulut pasti kamu ngga bakalan PD untuk ngomong terlalu banyak, dan yang lebih parah lagi kalau bau mulut itu mengganggu …

10 May 2015

7 Tips Cegah Bibir Pecah-pecah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTfp_A2p1K1AOSDs05eoD1sHMmcBWDmmDV-7vx-CYwoU1WH-2pdiJ5EPU1E8PPJFPWwzxoCn6vN-kzib6qx3r2DOkwUNJm87Eep6pYw_wYvxa_aFcwUkQD9IXxVcYqr7UbO0tiJS1BEwI/s1600/Cegah+Bibir+Pecah-pecah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTfp_A2p1K1AOSDs05eoD1sHMmcBWDmmDV-7vx-CYwoU1WH-2pdiJ5EPU1E8PPJFPWwzxoCn6vN-kzib6qx3r2DOkwUNJm87Eep6pYw_wYvxa_aFcwUkQD9IXxVcYqr7UbO0tiJS1BEwI/s320/Cegah+Bibir+Pecah-pecah.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa sih yang tak ingin punya bibir lembut dan segar? Namun tak sedikit orang yang sering mengalami bibir pecah-pecah. Selain membuat penampilan menjadi tak menarik, bibir pecah-pecah juga menyakitkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibir pecah-pecah bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari panas dalam, dehidrasi, hingga kesalahan perawatan pada bibir. Karena itu, agar bibir tetap segar dan anti pecah-pecah, coba lakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tetap hangat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cuaca dingin bisa membuat bibir kering dan akhirnya pecah-pecah. Jika di luar udara sedang dingin, lindungi bibir Anda dengan menutupinya menggunakan scarf atau masker. Ini akan membuat bibir dan wajah menjadi lebih hangat dan tak mudah kering terkena angin dingin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Gunakan lip balm</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jaga bibir agar tetap lembut dengan menggunakan lip balm. Pilih lip balm yan terbuat dari petroleum jelly atau beeswax untuk menjaga bibir tetap lembap. Selain itu, juga pilih lipbalm yang mengandung SPF untuk melindunginya dari sinar matahari. Sinar matahari yang jahat tak hanya berbahaya untuk kulit, tetapi juga bibir kalian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Perhatikan saat membasuh wajah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rajin membersihkan wajah memang kebiasaan baik, namun bisa jadi cara membasuh wajah yang salah justru tak baik untuk bibir. Hindari menggosok cleanser pada bibir dengan berlebihan. Ini akan membuat bibir kering dan akhirnya lebih mudah pecah-pecah. Selain itu, hindari penggunaan pembersih wajah yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid karena bisa membuat bibir pecah-pecah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Banyak minum</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak minum dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh sangat penting untuk menghindari bibir pecah-pecah. Banyak minum tak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bisa membuat wajah dan kulit tampak berseri, termasuk membuat bibir lembut dan tak kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Gunakan scrub bibir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan lupa menggunakan scrub bibir, namun jangan menggunakan berlebihan. Gosok bibir dengan lembut menggunakan scrub untuk menjaga bibir tetap halus. Jika bibir sudah pecah-pecah, gunakan scrub untuk menghilangkan kulit mati yang kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Jangan dijilat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan menjilat bibir, meski bibir terlihat pecah-pecah dan kering. Menjilat bibir hanya akan membuatnya lebih kering. Karena itu jangan biasakan menjilat bibir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Bernapas lewat hidung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini mungkin cara yang cukup aneh, namun bisa berhasil. Bernapas lewat mulut akan membuat bibir cepat kering dan pecah-pecah. Karena itu biasakan bernapas lewat hidung untuk mencegah udara dingin masuk ke mulut dan merusak kelembutan bibir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bibir pecah-pecah. Kesehatan dan kelembutan bibir juga harus dijaga agar bibir tetap terlihat lembut dan segar.</div>

7 Tips Cegah Bibir Pecah-pecah

Siapa sih yang tak ingin punya bibir lembut dan segar? Namun tak sedikit orang yang sering mengalami bibir pecah-pecah. Selain membuat penampilan menjadi tak menarik, bibir pecah-pecah juga menyakitk…

10 May 2015

Jangan Campurkan Susu pada Teh

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio-q-5qROhmiOAaJTrPHIA0nAksUzQLALYxTu0P8QPGVAtJtPo0pPOhHrx_VsiWqy5hJ5v08L2F6K1e0HAXpJ1jDRZ2fHAH-TPPawEJnVq2SRjV83qB-o_VF3IGDOuvp8qjE211vvHjwk/s1600/Teh+susu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio-q-5qROhmiOAaJTrPHIA0nAksUzQLALYxTu0P8QPGVAtJtPo0pPOhHrx_VsiWqy5hJ5v08L2F6K1e0HAXpJ1jDRZ2fHAH-TPPawEJnVq2SRjV83qB-o_VF3IGDOuvp8qjE211vvHjwk/s320/Teh+susu.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teh susu, minuman yang digemari oleh semua orang karena percampurannya yang unik. Di cafe hingga angkringan pun menyediakan, diminum hangat maupun dikasih es juga sangat nikmat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun ternyata percampuran ini sangat tidak diperbolehkan pada kesehatan. Dengan dimasukkannya susu pada teh dapat menghilangkan khasiatnya. Seperti diketahui, teh memiliki khasiat ampuh untuk menekan resiko stroke dan penyakit jantung. Ternyata, dengan dicampurnya susu akan menghilangkan khasiat tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Protein kasein yang terdapat pada susu akan menghilangkan catechin yang sangat berguna untuk melawan penyakit jantung. Semua zat yang memiliki efek perlindungan dimiliki teh akan hilang karena sifat zat pada susu yang menetralisir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, Jika ingin sehat dan terhindar dari resiko terkena serangan jantung dan stroke, jangan campur teh Anda dengan susu.</div>

Jangan Campurkan Susu pada Teh

Teh susu, minuman yang digemari oleh semua orang karena percampurannya yang unik. Di cafe hingga angkringan pun menyediakan, diminum hangat maupun dikasih es juga sangat nikmat. Namun ternyata percam…

09 May 2015

Revisi Petunjuk Teknis BOS Madrasah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioy85S1vQeqy6_EYxRM1FGcj5lB0QW-XvZXtSKaWYCnUB6zukpXeV1s4_njl2VA3p5iV9QnEA2UlcclUVvDEJOC494V0bHeFcepkU17QfsFx1u2xHZJihBdrjnCojXxXlXkkK38e-NFH8/s1600/logo+ihlas+beramal+.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioy85S1vQeqy6_EYxRM1FGcj5lB0QW-XvZXtSKaWYCnUB6zukpXeV1s4_njl2VA3p5iV9QnEA2UlcclUVvDEJOC494V0bHeFcepkU17QfsFx1u2xHZJihBdrjnCojXxXlXkkK38e-NFH8/s200/logo+ihlas+beramal+.png" /></a></div>
<center>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623"><div align="center">
KEMENTERIAN AGAMA RI</div>
<div align="center">
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM</div>
<div align="center">
JL. LAPANGAN BANTENG BARAT 3-4 JAKARTA PUSAT</div>
<div align="center">
TELP. (021) 3811523, FAX. (021) 3859117</div>
<div align="center">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104">Nomor</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">: DJ.I/PP.04/1374/2015</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104">Sifat</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">: Penting</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104">Lampiran</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">: 1 (satu) bendel</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104">Perihal</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">: Revisi Petunjuk Teknis BOS Madrasah<br />
<br /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104"></td>
<td colspan="7" valign="top" width="520"></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623">kepada Yth.<br />
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi<br />
u.p. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah/Pendis<br />
Seluruh Indonesia<br />
<br /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623"></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623">Assalamu'alaikum wr.wb.<br />
Berkenaan dengan perubahan akun BOS Madrasah sesuai surat edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S-8245/PB/2014 tanggal 28 November 2014. dengan ini terjadi perubahan Petunjuk Teknis pada Mekanisme Pelaksanaan BOS Madrasah. Maka diharapkan perhatian Saudara akan hal·hal sebagai berikut:</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td colspan="9" valign="top" width="586"><ol>
<li>Alokasi dana BOS Madrasah dapat diletakkan pada DIPA Satker Kantor Wilayah Kementrian Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupatcn/Kota;</li>
<li>Pelaksanaan pencairan dana BOS Medrasah dapat melalui mekanisme LS belanja barang/Jasa atau dengan mekanisme UP/TUP (terlampir);</li>
<li>Pemanfaatan dana BOS Madrasah sesuai Petunjuk Teknis BOS Madrasah tahun 2015 yang telah diterbitkan Direktorat Jenderal Pendldikan Islam;</li>
<li>PPK dan BPP penyaluran dana BOS dapat dibayarkan honornya sesuai Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015 PMK Nomor 53/PMK.02/2014, selama tidak masuk dalam tugas dan fungsi jabatan fungsional umum;</li>
<li>Hal-hal yang belum tercantum mengenai pelaksanaan mekanisme pencairan dana BOS Madrasah dalam surat edaran ini, agar berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.OS/2012 tentang Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623">Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terlma kasih.<br />
<br /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="104"></td>
<td colspan="3" valign="top" width="104"></td>
<td valign="top" width="104"></td>
<td valign="top" width="104"></td>
<td valign="top" width="104"></td>
<td valign="top" width="104"></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="10" valign="top" width="623"><div align="center">
<strong>MEKANISME PELAKSANAAN BOS</strong></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37">A.</td>
<td colspan="9" valign="top" width="586">Mekanisme Alokasi Dana BOS</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28">1.</td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Madrasah swasta<br />
Pengalokasian dana BOS pada madrasah swasta dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557"><ol>
<li>Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengumpulkan data jumlah siswa Madrasah pada tiap Provinsi yang telah dikirimkan melatui EMIS Kanwil Kementerian Agama dengan format yang dilengkapi nama, tempat tanggal lahir, alamat. Dan data lainnya Sebagaimana format isian yang disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam:</li>
<li>Atas dasar data jumlah siswa madrasah pada tiap provinsi berbasis EMIS Direktorat Jenderal Pendidlkan Islam tersebut. Direktorat Pendidikan Madrasah menetapkan alokasi dana BOS untuk madrasah pada tiap provinsi yang dituangkan dalam DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupalen/Kota.</li>
<li>Setetah menerima alokasi dana BOS dari Ditektoral Jenderal Pendidikan Islam, Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi den Seksi Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap madrasah sebagal dasar dalam menetapkan alokasi dana BOS di tiap madrasah;</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap madrasah perlu dipertimbangkan bahwa dalam satu tahun anggaran terdapat dua periode tahun pelaJaran yang berbeda, sehingga perlu acuan sebagai benkut:<br />
<ul>
<li>Alokasi dana BOS untuk periode Januari-Junl 2015 didasarkan pada jumlah siswa semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.</li>
<li>Alokasi dana BOS untuk periode Juli-Desember 2015 didasarkan pada data jumlah siswa semester pertama tahun pelajatan 2015/2016. Oleh karena itu setiap madrasah harus segera menyerahkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setelah masa pendaftaran siswa baru tahun 2015 selesai</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557"></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28">2.</td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Madrasah Negeri</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Mengingat dana BOS pada madrasah negeri sudah dialokasikan dari awal tahun anggaran, maka pengalokasian dana BOS dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:<br />
<ol>
<li>Direklorat Pendidikan Madrasah Direktoral Jenderal Pendidikan lslam mengumpulkan data jumlah siswa madrasah negeri pada tiap Provinsi yang telah dikirimkan melalui EMIS Kawil Kementerian Agama Provinsi dengan format yang dllengkapi nama, tempal tanggal lahir, alamat dan data lainnya sebagaimana format isian yang disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;</li>
<li>Atas dasar data jumlah siswa madrasah negeri pada tiap provinsi berbasis EMIS Direktorat Jenderal Pendidlkan Islam tersebut, Direktotat Pendidikan Madrasah menetapkan alokasi dana BOS untuk madrasah negeri pada tiap provinsi yang diluangkan dalam DIPA Kanwil Kemenlerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota:</li>
<li>Setelah menerima alokasi dana BOS darl Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Seksi Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupalen/Kota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap madrasah negeri sebagai dasar dalam menetapkan alokasi dana BOS di tiap madrasah negeri;</li>
<li>Berdasarkan jumlah alokasi dana BOS yang telah diverifikasi tersebut Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menetapkan alokasi dana BOS pada madrasah negeri yang kemudian dituangkan datam rencana kegiatan yang sesuai dengan komponen penggunaan dana BOS yang dirinci berdasarkan Bagan Akun Standar (SAS) sebagaimana yang diajukan oleh madrasah;</li>
<li>Dalam pengalokasian dana BOS, adrasah negori harus memprioritaskan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang belum dianggarkan dalam DIPA;</li>
<li>Pengalokasian dana BOS untuk kegiatan-kegiatan yang sudah dianggarkan dalam DIPA dan sumber dana lainnya, hanya bersifat sebagai tambahan jika dana yang dianggarkan tidak mencukupi.</li>
</ol>
Dalam menetapkan alokasi dana BOS pada madrasah negeri, Kanwil Kementerian Agama Provinsi perlu memperhatikan bahwa alokasi dana BOS tahun 2015 ditetapkan di awal tahun anggaran untuk periode Januari-Desember 2015. Oleh karena itu, maka diperlukan kecermatan dalam penetapan alokasi dana BOS dengan mempertimbangkan bahwe terdapat perbedaan jumlah siswa antara tahun pelajaran 2014/2015 dengan tahun petajaran 2015/2016.<br />
<br /></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557"></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37">B.</td>
<td colspan="9" valign="top" width="586">Penyaluran dan Pengambllan Dana BOS</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td colspan="9" valign="top" width="586">Madrasah Swasta</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28">1.</td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Mekanisme Penyaluran Dana BOS<br />
Penyaluran dana BOS ke madrasah swasta dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, sedangkan untuk madrasah negeri dana BOS sudah teranggarkan dalam DIPA masingmasing satker madrasah negeri.</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38">1.1</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">Penetapan Pejabat Perbendaharaan</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28">a.</td>
<td colspan="6" valign="top" width="491">Dalam hal DIPA dana BOS madrasah dialokasikan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi:<br />
<ul>
<li>Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus pencairan dana BOS pada masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Surat Keputusan.</li>
<li>Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi selaku kepala satuan kerja (Satker) mengangkat Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) pada masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Surat Keputusan.</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28">b.</td>
<td colspan="6" valign="top" width="491">Dalam hal DIPA dana BOS madrasah dialokasikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota<br />
<ul>
<li>Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud dapat menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang sesuai kebutuhan melalui Surat Keputusan.</li>
<li>Kepala Kantor Kementerlan Agama Kabupaten/Kota selaku kepala satuan kerja (setker) mengangkat Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) khusus pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang sesuai kebutuhan melalui Surat keputusan.</li>
</ul>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38">1.2</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">Syarat penyaluran dana BOS untuk madrasah adalah:</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td colspan="7" valign="top" width="520"><ol>
<li>Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) depat membuka rekening pengeluaran atas nama Bendahara Pengeluaran pembantu (BPP) dengan persetujuan kuasa BUN;</li>
<li>Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menandalangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang dlajukan oleh setiap Madrasah (formal terlampir);</li>
<li>PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barang/jasa, belanja kegiatan, belanja pegawai. beranja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap medrasah sebagai pedoman dalam mekenisme pembayaran dana BOS (formal lampiran 3);</li>
<li>Madrasah harus menyampaikan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) setiap pengajuan pencairan dana BOS:</li>
<li>Madrasah dapat menyampaikan Rencana Kegiatan Anggaran Madrasah dalam satu tahun anggaran.</li>
<li>BPP merekapltulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM teesebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS), Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS;</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38">1.3</td>
<td colspan="7" valign="top" width="520">Pembayaran dana BOS untuk madraaah swasta dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dengan tahap-tahap sebagal berlkut:</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28">1.</td>
<td colspan="6" valign="top" width="491">Pembayaran langsung (LS)</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">1.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">Pembayaran di atas Rp, 50.000.000,• (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barang/jasa oleh PPK</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">2.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">Pembayaran sampai dengan Rp 50.000 000,- kepada satu penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS} belanja barang/jasa oleh PPK,</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">3.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat surat perianjian/kontrak/surat keputusan terhadap pihak penyedia barang/jasa;</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">4.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barang/jasa harus disertai :</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="5" valign="top" width="463"><ol>
<li>Bukti perjanjian/kontrak;</li>
<li>Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia berang/jasa;</li>
<li>Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;</li>
<li>Berita Acara Serah Trerima Pekerjaan/Barang;</li>
<li>Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan;</li>
<li>Berita Acara Pembayaran;</li>
<li>Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK sesuai (format lamplran 4);</li>
<li>Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak/Bendahara Pengeluaran;</li>
<li>Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dipersyaratk:an dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">5.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil (lamplran 5)</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="28">6.</td>
<td colspan="5" valign="top" width="463">Dalam hal pelaksanaan pengadaan barang/jasa berpedoman pada peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Alas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa pemerintah.</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="6" valign="top" width="491"></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28">2.</td>
<td colspan="6" valign="top" width="491">Pembayaran UP/TUP</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="6" valign="top" width="491"><ol>
<li>Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengajukan permintaan UP/TUP kepada Kepala KPPN setempat (fotmat lampiran 6);</li>
<li>Dalam hal dibutuhkan, KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapken sesuai pagu DIPA kepada kepala Kantor Wilayah Direklorot Jenderal Perbendaharaan berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP,</li>
<li>Pembayaran sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa dapat menggunakan mekanisme UP/TUP melalui PPK dan BPP khusus dana BOS,</li>
<li>Dalam hal pembayaran kepada satu penyodia barang/jasa melebihi Rp. 50.000.000,- (lima puluh jula rupiah) tidak dapat dilakukan dengan LS, dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan alas permintaan KPA;</li>
<li>Bendahara Pengeluaran mentransfer dana UPITUP kepada BPP khusus BOS melalui rekenlng sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM;</li>
<li>Penyaluran dana UP kepada BPP oleh BP dilakukan berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh PPA atas nama KPA yang dilampiri rincian kebutuhan dana masing-maslng BPP.</li>
<li>Setiap BPP mengajukan penggantian UP metalul BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dlbayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA;</li>
<li>Untuk BP yang dibantu oteh beberapa BPP. dalam pengajuan UP ke KPPN harus melampirkan daftar rincian yang menyatakan jumlah uang yang dlkelola oleh maslng-masing BPP;</li>
<li>Setiap pembayaran UP/TUP oleh BPP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh PPK atas nama KPA. SPBy tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran berupa kultansi/bukti pembelian, faktur pajak dan SSP, dan nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan yang disetujui/disahkan oleh PPK (format lampifan 8),</li>
<li>KPA dapat mengajukan TUP kepada kepala KPPN dalam hal sisa UP pada BP tidak cukup tersedia dengan syarat digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama satu bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan (format lampiran 9);</li>
<li>Apabila penggunaan dan pertanggungjawaban TUP tidak dapat dilakukan dalam waktu 1 (satu) bulan, KPA dapat mengajukan perpanjangan waktu pertanggungjawaban kepada kepala KPPN hingga satu bulan berikutnya (format lampiran 10);</li>
<li>Dalam rangka pelaksanaan mekanisme pencairan dana BOS, jika dlperlukan BPP dapat memberikan uang muka kerja kepada PPK berdasarkan SPBy dilampiri:<br />Rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran,<br />Rincian kebutuhan dana,<br />Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja.</li>
<li>Pengajuan pembayaran UP/TUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UP/TUP yang telah dibayarkan sebelumnya,</li>
<li>Atas penyaluran dana UP/TUP kepada SPP dan BP. harus disertai kuitansi/bukti penerimaan atas penyaluran dana UP/TUP (bukii transfer) sebanyak 2 (dua) lembar dengan ketentuan lembar kesatu disampaikan kepada BPP sebagai bukti bahwa dana UP/TUP telah diterima oleh SPP dan lembar kedua disimpan oteh Bendahara Pengeluaran.</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="6" valign="top" width="491"></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28">2.</td>
<td colspan="8" valign="top" width="557">Waktu Penyaluran dana BOS:<br />
Penyaluran dana BOS untuk periode Januari-Desember 2015 dilakukan secara bertahap dengan ketentuan:</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="8" valign="top" width="557"><ol>
<li>Dana BOS untuk Ml dan MTS dapat disalurkan setiap periode tiga bulanan (trlwulan) atau enam bulanan (semesler),</li>
<li>Khusus penyaluran dana BOS periode Juli·September. apabila data jumlah siswa tiap madrasah pada tahun ajaran baru diperkirakan terlambat, disarankan agar jumlah dana BOS periode ini didasarkan pada data periode April-Juni Selanjutnya apabila jumlah dana yang disalurkan tersebut lebih sediklt atau lebih banyak dari yang seharusnya, maka kekurangan atau kelebihan dana BOS pada periode Juli-September tersebut dapat ditambahkan atau dikurangkan pada penyaluran periode Oktober-Desember. sehingga total dana periode Juli-Desember sesuai dengan yang semestinya diterima oleh madrasah.</li>
</ol>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td valign="top" width="38"></td>
<td valign="top" width="28"></td>
<td colspan="6" valign="top" width="491"></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td colspan="9" valign="top" width="586">Madrasah Negeri</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="37"></td>
<td colspan="9" valign="top" width="586"><ol>
<li>Pencairan dana BOS pada madrasah negeri dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan tentang Bagan Akun Standar;</li>
<li>Pencairan dana BOS mengacu pada jadwal rencana pengajuan pencairan dana BOS selama 1 (satu) tahun anggaran atau rencana penggunaan dana BOS yang terintegrasi sehingga tertuang dalam DIPA satker madrasah negeri;</li>
<li>Jika jumlah dana BOS yang dialokasikan pada DIPA madrasah negeri lebih besar dari jumlah yang seharusnya termasuk data siswa pasca PPOB, maka kelebihan dana tersebut tidak dicairkan Tetapi Jika sudah terlanjur dicairkan, maka kelebihan dana tersebut harus dikembalikan ke Kas Negara sebelum akhir tahun anggaran;</li>
<li>Jika sampai akhir tahun anggaran dana BOS masih tersisa di rekening madrasah (tidak terpakai), maka sisa dana tersebut harus disetor ke Kas Negara sebelum akhir tahun anggaran.</li>
</ol>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</center>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/revisi_juknis_bos.pdf" target="_blank">download file Revisi Petunjuk Teknis BOS Madrasah</a></div>

Revisi Petunjuk Teknis BOS Madrasah

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM JL. LAPANGAN BANTENG BARAT 3-4 JAKARTA PUSAT TELP. (021) 3811523, FAX. (021) 3859117 Nomor : DJ.I/PP.04/1374/2015 Sifat : Penting Lampiran : …

09 May 2015

peuot

Virus Ebola: Asal Usul, Penularan dan Pencegahan

Candi Plaosan - Jawa Tengah

Jahe Ampuh Cegah Sakit Kepala

Pisang Bintik Hitam Lebih Baik Untuk Kesehatan

Candi Pawon - Jawa Tengah

Candi Ngempon - Jawa Tengah

Asal Usul Telaga Wekaburi

Asal Usul Burung Cenderawasih

Minuman Manjur Atasi Kanker Ovarium

SK DIRJEN PENDIS TTG PENETAPAN NRG LULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2014

Cara Turunkan Berat Badan Secara Alami

3 Penyebab Bau Mulut

7 Tips Cegah Bibir Pecah-pecah

Jangan Campurkan Susu pada Teh

Revisi Petunjuk Teknis BOS Madrasah

Popular Posts

Comment

Blog Archive